Fungsi Distribusi Mendengar istilah distribusi, masyarakat awam mungkin masih mengernyitkan dahi. Meski prakteknya distribusi sangat mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari, namun tidak semua orang memahami apa pengertian distribusi, tujuan, serta fungsinya. Jika perusahaan produsen ingin menyalurkan suatu produk hingga sampai ke tangan konsumen akhir, maka ada faktor penting yang tak boleh diabaikan, yaitu distribusi. Dengan adanya distribusi, produk lebih mudah dijangkau oleh konsumen. Selain itu, kegiatan distribusi sangat penting untuk menjaga persediaan barang di suatu wilayah agar tidak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga barang tertentu. Baca juga Apa Itu Saluran Distribusi? Serta Bagaimana Tahapannya? Karena itu, perlu dilakukan tindakan distribusi yang tepat dalam sebuah perusahaan. Sebab, distribusi sangat penting dalam penjualan karena berkaitan langsung dengan pemasaran produk barang atau jasa dari produsen ke konsumennya. Tanpa distribusi yang lancar, persediaan akan terganggu dan menyebabkan gangguan dalam aktivitas penjualan dan pemasaran. Baca juga Peran Distributor Dalam Strategi Bisnis Distribusi Pengertian Distribusi Distribusi bisa didefinisikan secara sederhana sebagai kegiatan atau tindakan untuk memindahkan produk dari pihak supplier kepada konsumen dalam bentuk suatu rantai pasokan supply chain. Distribusi menjadi salah satu kunci keuntungan bagi perusahaan karena secara langsung akan mempengaruhi biaya produk dan kebutuhan konsumen. Adanya aktivitas distribusi yang tepat akan sangat berguna untuk mencapai profit perusahaan. Misalnya, perusahaan bisa lebih menekan biaya modal yang lebih rendah, serta menciptakan permintaan dari konsumen yang tinggi terhadap produk tersebut. Baca juga Distribusi Menjadi Masalah Besar Di Negara Kepulauan Dalam beberapa ruang lingkup yang lain, istilah distribusi sering disamakan dengan aktivitas penempatan barang produk dari produsen ke konsumen. Distribusi mencakup aspek penempatan yang sangat luas karena terjadi pada semua siklus produksi, baik sebelum maupun sesudah proses produksi. Di dalam placing terdapat dua kategori, yaitu pemindahan barang hasil produksi dengan menggunakan sarana distribusi dan mengangkut penumpang manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dari kedua kategori tersebut, kategori pertama lebih cocok dianggap sebagai tindakan distribusi, sedangkan kategori kedua lebih tepat dianggap sebagai aktivitas transportasi. Dengan demikian, bisa dimengerti bahwa distribusi lebih dikhususkan dalam proses pemindahan hasil produksi dari suatu tempat ke tempat lain menggunakan alat distribusi. Selain itu, distribusi juga biasa digunakan dalam pemasaran untuk menjelaskan bagaimana suatu produk atau jasa dibuat secara fisik hingga bisa tersedia untuk konsumen. Namun, dengan batasan tersebut, aktivitas distribusi masih sangat luas karena meliputi kegiatan pergudangan, transportasi, persediaan, dan penanganan terhadap pesanan order. Distribusi merupakan elemen dari pemasaran yang mengacu pada cara merancang suatu produk atau jasa sehingga bisa didapatkan oleh pelanggan. Distribusi dalam pemasaran konvensional meliputi beberapa kegiatan seperti pengawasan, pencatatan, proses pemesanan, dan transportasi. Baca juga Membangun Jaringan Distribusi, Secara Cepat & Efisien Tujuan Distribusi Kegiatan distribusi memiliki tujuan yaitu memastikan produk dapat tersedia di lokasi yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam jumlah yang cukup. Jika Anda ingin meningkatkan efektivitas distribusi produk Anda, pertama-tama sebutkan tujuan distribusi yang ingin dicapai, misalnya meningkatkan penjualan atau memperluas jangkauan pasar. Philip Kotler, selaku praktisi ekonomi mendefinisikan distribusi sebagai salah satu sistem dan manajemen yang bertujuan untuk mengambil alih hak atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa supaya bisa berpindah secara efisien dari produsen ke konsumen. Sistem dan manajemen tersebut bisa berbentuk badan perusahaan atau perorangan dan juga bisa berasal dari pihak perusahaan sendiri atau dari luar perusahaan. Dalam ekonomi konvensional, aktivitas distribusi biasa diartikan sebagai pergerakan barang dari perusahaan manufaktur hingga ke pasar dan akhirnya barang tersebut siap dan bisa dibeli oleh konsumen. Dalam perspektif ekonomi, distribusi memiliki keterkaitan yang sangat luas karena bisa mencakup pengaturan atas kepemilikan, unsur-unsur produksi, dan sumber-sumber kekayaan perusahaan. Maka itu, distribusi sering menjadi permasalahan utama dalam ekonomi karena memiliki hubungan erat dengan tingkat kesejahteraan suatu masyarakat. Baca juga Mengenal Sistem Distribusi Yang Cepat Dan Efisien Dari beberapa definisi distribusi yang melibatkan bidang-bidang tertentu, maka bisa diketahui beberapa tujuan distribusi adalah sebagai berikut Menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke tangan konsumen pengguna akhir. Mempercepat sampainya hasil produksi ke tangan konsumen. Tercapainya pemerataan produksi. Menjaga kontinuitas produksi. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi. Meningkatkan nilai guna barang dan jasa. Menciptakan nilai tambah dari produk melalui fungsi-fungsi pemasaran sehingga bisa merealisasikan kegunaan dengan adanya produk tersebut melalui manajemen tempat dan waktu. Memperlancar arus saluran pemasaran atau marketing channel flow secara fisik dan secara non fisik Memperlancar arus kepemilikan Memperlancar arus negosiasi, arus pembayaran, dan arus informasi Memperlancar arus promosi dan arus pemasaran. Memperlancar arus pendanaan dan arus penanggungan risiko. Menentukan tujuan penjualan dalam menerapkan strategi pemasaran perusahaan. Mengidentifikasi daya tarik penjualan untuk memaksimalkan pencapaian atas tujuan penjualan. Menentukan sumber daya manusia dan finansial yang paling tepat untuk program penjualan. Mengevaluasi kinerja program dan menyesuaikan program penjualan. Baca juga Strategi Bisnis Distribusi Di Tengah Pandemic Covid-19 Retail Direct Order Fungsi Distribusi Distribusi adalah bagian dari pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi yang masing-masing memegang peranan cukup penting. Aktivitas distribusi juga berperan dalam pengalokasian barang agar mudah dijangkau oleh konsumen. Untuk lebih menekankan fungsi distribusi itu sendiri, maka perusahaan perlu membentuk saluran distribusi, manajemen distribusi, dan distribusi fisik. Dalam pemasaran fungsi distribusi adalah memastikan produk tersedia di lokasi yang tepat, dalam jumlah yang cukup, pada waktu yang tepat, dan dengan biaya yang efektif. Setiap perusahaan memerlukan aktivitas pemasaran sebagai strategi yang berkaitan dengan cara menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu. Lantas, apa itu strategi pemasaran? Strategi pemasaran merupakan serangkaian dalam memilih cara yang tepat, konsisten, dan layak digunakan oleh perusahaan untuk mencapai sasaran pasar yang dituju. Setiap produsen atau perusahaan harus bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk mengirimkan produk-produknya ke pasar. Perantara pemasaran merupakan suatu saluran pemasaran, saluran perdagangan, atau saluran distribusi yang membawa produk dari produsen kepada konsumen. Jika saluran distribusi tidak efektif dan efisien, maka setiap produk akan mengalami kendala ketika disalurkan ke tangan konsumen dan akan merugikan pihak produsen maupun konsumen. Baca juga 9 Teknik Promosi Penjualan Untuk Strategi Bisnis Distribusi B2B Menggunakan Instagram Dalam kegiatan distribusi, anggota saluran distribusi melaksanakan sejumlah fungsi berupa aktivitas-aktivitas dalam memindahkan barang dari produsen ke konsumen dan menciptakan kegunaan produk tersebut bagi konsumen. Aktivitas-aktivitas tersebut bisa dinyatakan sebagai satu kesatuan sendiri dalam manajemen distribusi. Dari adanya saluran distribusi dan manajemen distribusi, bisa diketahui fungsi dari distribusi, yang setidaknya mencakup 9 fungsi seperti informasi, promosi, negosiasi, pemesanan, pembiayaan, pengambilan risiko, fisik, pembayaran, dan kepemilikan. 1. Fungsi Distribusi sebagai Informasi source Salah satu fungsi utama dari 9 fungsi distribusi adalah sebagai media informasi. Berbagai macam informasi dari aktivitas distribusi sangat diperlukan oleh perusahaan karena informasi yang diberikan berasal langsung dari sumbernya, atau setidaknya sangat dekat dengan sumbernya. Dengan sejumlah informasi dari aktivitas distribusi, maka setiap perusahaan akan bisa mengukur seberapa jauh kepentingan pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Contoh fungsi distribusi sebagai informasi misalnya, supermarket bisa memberikan informasi mengenai jenis produk yang dibutuhkan oleh pengunjung dan informasi mengenai jumlah barang yang tersedia untuk dijual. Beberapa informasi penting yang dapat dikumpulkan oleh saluran distribusi misalnya, informasi mengenai pelanggan, pesaing, dan pemasok. Informasi mengenai pelanggan yang perlu dikumpulkan dalam saluran distribusi meliputi kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan. Informasi mengenai pesaing atau kompetitor bisa berupa informasi yang meliputi jumlah dari kompetitor, strategi pemasaran marketing yang diterapkan oleh kompetitor, dan reaksi konsumen terhadap produk milik kompetitor. Sedangkan, pemasok merupakan sebuah mata rantai produksi perusahaan karena kegiatan produksi dipengaruhi dengan ketersediaan bahan baku dari pemasok. Bagi sebuah perusahaan, pemasok sangat penting untuk menyediakan sumber daya dalam menciptakan sebuah produk. Ketersediaan pemasok dapat secara serius mempengaruhi pemasaran. Sehingga, saluran distribusi pemasaran harus mengawasi ketersediaan pasokan, kekurangan, penundaan pengiriman pasokan, pemogokan tenaga kerja, dan sebagainya. Informasi mengenai pemasok juga bisa digunakan untuk menghindari agar kepuasan pelanggan tidak menurun dalam jangka panjang. Baca juga Strategi Mendistribusikan Produk Baru Dan Memilih Strategi Yang Tepat Pihak perusahaan yang bertanggung jawab sebagai manajemen saluran distribusi harus memantau kecenderungan harga dari sumber pasokan utamanya. Harga yang selalu naik bisa memaksa perusahaan untuk menaikkan harga produk atau menurunkan volume penjualan. Perusahaan harus menyimpan segala bentuk informasi mengenai pelanggan, pesaing, dan pemasok untuk merancang suatu strategi pemasaran yang baru. Secara khusus, dalam hal distribusi barang perusahaan bisa memudahkan para konsumen untuk mengakses produk yang diinginkan. Distribusi sebagai Promosi Distribusi berguna sebagai media promosi karena aktivitas distribusi secara tidak langsung telah mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya. Dalam saluran distribusi bisa terjadi berapa bentuk promosi seperti pemberian sampel atau tawaran gratis atas sejumlah produk dan jasa. Promosi juga bisa dilakukan dengan adanya kupon sebagai sertifikat yang memberi hak kepada konsumen yang memilikinya untuk mendapat pengurangan harga diskon untuk pembelian produk tertentu. Seperti keterangan yang tercetak pada kupon tersebut. Promosi juga bisa berupa paket harga yang ditawarkan kepada konsumen dengan penghematan harga dari harga biasa yang tertera pada label atau kemasan. Baca juga Manfaat DMS Pada Manajemen Sistem Distribusi Di Era Teknologi Distribusi sebagai Negosiasi Distribusi juga memberikan fungsi negosiasi dalam usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal-hal lain yang sehubungan dengan penawaran produk. Dengan adanya negosiasi, maka perpindahan hak kepemilikan dari suatu produk dapat terlaksana. Dalam negosiasi, harga dan syarat-syarat lainnya ditetapkan melalui tawar-menawar antara dua pihak atau lebih disertai dengan beberapa kesepakatan jangka panjang yang saling mengikat. Meskipun harga merupakan masalah yang paling sering dinegosiasikan, namun negosiasi bisa merujuk pada masalah yang lebih luas. Misalnya, negosiasi terhadap waktu penyelesaian kontrak, volume pembelian, dan tanggung jawab atas pembiayaan produk. Negosiasi juga bisa berkenaan dengan, pengambilan risiko, promosi, kepemilikan produk, mutu barang dan jasa yang ditawarkan, dan keamanan produk. Baca juga Mendistribusikan Produk Dengan Cara Konsinyasi, Begini Kiat Suksesnya Distribusi sebagai Pemesanan Pada fungsi pemesanan, manajemen distribusi perusahaan bisa memproses kebutuhan dari pelanggan dan mengirimkan informasi tersebut kepada rantai pasokan melalui sistem informasi logistik. Pesanan selanjutnya akan diteruskan ke gudang pabrik, yang kemudian diperiksa ketersediaannya. Jika produk tersebut masih ada dalam persediaan, maka pesanan akan dapat terpenuhi dan pengaturan untuk pengiriman akan segera dibuat. Dengan adanya distribusi, perusahaan bisa mengecek ketersediaan produk dipesan konsumen, termasuk penempatan produk itu sendiri. Distribusi sebagai Pembiayaan source Agar bisa menciptakan sebuah produk, maka perusahaan memerlukan sejumlah dana. Dalam hal ini, distribusi bisa melaksanakan fungsi pembelanjaan pembiayaan yang secara tidak langsung akan berhubungan dengan permintaan dan penyebaran yang ada. Misalnya, dana untuk menutup biaya dari saluran distribusi yang terikat dengan perusahaan. Untuk itu, pembiayaan merupakan salah satu faktor untuk ketersediaan produk bagi saluran distribusi. Perusahaan perlu memperhatikan dasar pembentuk biaya distribusi yang meliputi fasilitas, persediaan, transportasi, komunikasi, dll. Pembiayaan atas fasilitas berkaitan dengan persoalan seberapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk mendirikan gudang dan pabrik serta tempat yang tepat untuk mendirikannya. Pembiayaan atas persediaan meliputi keputusan seperti seberapa banyak persediaan yang harus disimpan, tempat penyimpanannya, dan seberapa besar pesanan yang harus dilakukan. Pembiayaan atas transportasi berkaitan dengan hal-hal seperti model transportasi yang akan digunakan, baik dengan membeli atau menyewa leasing kendaraan, penyusunan jadwal pengiriman, dan seberapa sering melakukan pengiriman. Baca juga Sistem Digitalisasi Alur Distribusi Oleh SimpliDOTS Setiap perusahaan harus mempertimbangkan biaya distribusi agar bisa memperluas pangsa pasar. Saluran distribusi bahkan dapat menekan biaya investasi karena dengan saluran multi distribusi, perusahaan akan jauh lebih menghemat biaya dibandingkan harus membangun gudang, cabang, atau anak perusahaan. Distribusi sebagai Pengambilan Risiko Perusahaan bisa mengambil beberapa risiko yang berhubungan dengan pendistribusian produk supaya produk bisa sampai kepada konsumen akhir. Fungsi pengambilan risiko dari aktivitas distribusi berhubungan dengan perkiraan mengenai risiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan pada saluran distribusi. Beberapa risiko tersebut biasanya dalam hal pemrosesan, pesanan, tempat penyimpanan persediaan, banyaknya persediaan yang disimpan, dan pengiriman barang pesanan kepada pelanggan. Baca juga SFA / Sales Force Automation Solusi Bisnis Distribusi Distribusi sebagai Fisik Aktivitas distribusi juga bisa memberikan fungsi fisik untuk mengatur kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik, mulai dari produk tersebut masih berupa bahan baku atau bahan jadi. Penjagaan fisik produk akan terus diutamakan sampai produk tersebut beralih ke tangan pelanggan akhir. Fungsi fisik dari pelaksanaan distribusi bisa berhubungan dengan penyimpanan barang dan transportasi. Misalnya dalam penyimpanan barang yang sifatnya mudah rusak. Barang seperti ini tentu saja memerlukan tempat penyimpanan khusus. Penyimpanan bisa dilakukan dengan memanfaatkan gudang sendiri atau menyewa gudang. Baca juga SimpliDOTS Bidik Peluang Bisnis Di Distribusi Online Distribusi sebagai Pembayaran Dalam fungsi pembayaran, distribusi sangat penting bagi perusahaan agar arus uang dapat mengalir secara lancar. Dalam saluran distribusi, ada dua cara pembayaran yang bisa dilakukan, yaitu secara cash tunai dan secara kredit. Pembayaran secara kredit, sangat membutuhkan pantauan dari aktivitas distribusi karena pembeli harus membayar dalam jangka waktu tertentu seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian jual-beli barang. Distribusi sebagai Kepemilikan source Fungsi terakhir terakhir dari aktivitas distribusi adalah fungsi kepemilikan, yaitu arus berpindahnya hak suatu produk dari produsen ke konsumen. Kepemilikan juga bisa berarti perpindahan hak suatu produk dari penjual ke tangan pembeli. Fungsi ini sangat penting karena sebagai penentu sampainya barang ke tangan konsumen akhir. Jika barang sudah sampai ke tangan konsumen akhir, maka pelaksanaan kegiatan saluran distribusi dari perusahaan bisa dikatakan selesai. Beberapa perantara distributor mengambil alih hak langsung dan menjual kembali produk dari produsen. Misalnya pedagang besar dan pengecer, yang dalam hal ini, distribusi menerapkan kepemilikan langsung terhadap produk sebelum dijual kepada konsumen. Sedangkan, penyalur lain seperti pialang, perwakilan manufaktur, dan agen penjualan mencari pelanggan dan dapat bernegosiasi atas nama produsen/perusahaan tetapi tidak memiliki hak atas barang itu. Dalam hal ini, distribusi menerapkan kepemilikan tidak langsung, karena tidak mendapatkan hak atas produk tersebut, melainkan hak produk langsung dari produsen ke konsumen. Baca juga Platform SimpliDots Permudah Proses Distribusi *** SimpliDOTS hadir sebagai solusi teknologi berbasis Cloud untuk distributor. Aplikasi SimpliDOTS dapat diakses kapan saja dan di mana saja untuk menyederhanakan tugas penyaluran produk dari perusahaan atau produsen hingga ke tangan konsumen. Dilengkapi berbagai fitur menarik yang lengkap dan modern. Antara lain SimpliDOTS SFA Sales Force Automation, SimpliDOTS Monitoring, dan SimpliDOTS Retail. Dijamin praktis, lengkap, dan user-friendly untuk memudahkan sales person maupun divisi penjualan tetap terintegrasi dalam satu platform berbasis Cloud yang mudah dipahami. Yuk, coba SimpliDOTS Free Trial, caranya klik link berikut.
Tujuandari Supply Chain Management (SCM) di antaranya: a. Mencapai biaya yang minimum dan tingkat pelayanan yang maksimum. Manajemen rantai pasokan (supply chain management) mempertimbangkan segala fasilitas yang berpengaruh terhadap barang atau jasa yang dihasilkan dan biaya yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. b.
Jakarta - Istilah distribusi berasal dari bahasa Inggris yakni distribution yang berarti penyaluran. Sedangkan kata dasarnya yaitu distribute yang berarti membagikan, menyalurkan, menyebarkan, dan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, distribusi adalah penyaluran pembagian, pengiriman kepada beberapa orang atau beberapa tempat. Dengan kata lain distribusi adalah suatu proses yang menunjukkan penyaluran barang yang dibuat dari produsen kepada para ekonomi klasik, distribusi merupakan alokasi nilai-nilai langka yang dikaitkan dengan pertukaran sosial. Nilai-nilai langka tersebut biasanya dihubungkan dengan tenaga kerja, kapital, tanah, teknologi, dan organisasi sehingga barang dan jasa juga bernilai langka. Sedangkan bagi sosiolog, distribusi adalah suatu perangkat hubungan sosial untuk mengalokasikan barang dan jasa yang dihasilkan. Distribusi juga menunjuk suatu proses alokasi dari produksi barang dan jasa sampai ke tangan konsumen atau proses demikian, distribusi adalah proses di antara produksi barang dan jasa dengan proses dapat disimpulkan distribusi merupakan proses penyaluran barang atau jasa kepada pihak lain. Orang yang melakukan distribusi adalah distributor. Contoh kegiatan distribusi yaitu pedagang sate yang menjual dagangannya di Distribusi Berdasarkan Salurannya1. Distribusi LangsungDistribusi langsung adalah distribusi barang atau jasa tanpa melalui perantara sehingga penyaluran barang langsung dari produsen kepada konsumen. Contohnya yaitu pedagang bakso yang menjual dagangannya kepada Distribusi Semi LangsungDistribusi semi langsung adalah sistem distribusi dari produsen kepada konsumen melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari produsen. Contohnya pabrik tekstil yang menyalurkan kainnya melalui Distribusi Tidak LangsungDistribusi tidak langsung adalah sistem distribusi dari produsen kepada konsumen melalui agen, grosir, makelar, komisioner, dan pedagang kecil yang bertindak sebagai perantara. Contohnya yang menyalurkan gas LPG melalui agen gas DistribusiTujuan distribusi adalah sebagai berikut1. Kelangsungan hidup kegiatan produksi Barang atau jasa hasil produksi dapat bermanfaat bagi Konsumen dapat mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan pengertian, jenis-jenis, hingga tujuan dari distribusi ya detikers, mudah dipahami bukan? fdl/fdlPerhatikanpernyataan di abwah ini! 1) Pemenuhan kebutuhan hidup 2) Meningkatkan hasil produksi 3) Meningkatkan kesejahteraan material 4) Distribusi pendapatan yang merata 5) Kebutuhan hidup manusia selalu bertambah Berdasarkan uraian di atas, alasan ekonomi yang bisa meningkatkan kemakmuran ditunjukkan nomor. a. 3,4, dan 5 b. 1,2, dan 3 Ilustrasi Distribusi. Foto FreepikBagi yang mempelajari ilmu ekonomi mungkin sudah tidak asing lagi dengan pengertian distribusi. Apa itu distribusi? Menurut ilmu ekonomi, distribusi adalah salah satu bentuk kegiatan yang berkaitan dengan konsumen dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, distribusi adalah penyaluran pembagian dan pengiriman kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat. Supaya lebih paham, simak penjelasan lebih lengkapnya dalam uraian di bawah DistribusiSelain dari sisi ilmu ekonomi dan KBBI, ada pula pengertian distribusi menurut para ahli. Mengutip buku Panduan Lengkap Manajemen Distribusi oleh Nanang Tegar, berikut ini pengertian distribusi menurut para kegiatan distribusi. Foto FreepikHall Distribusi adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengirimkan suatu produk ke pelanggan setelah Distribusi adalah kegiatan atau proses membuat barang atau jasa yang di mana konsumen dapat menerimanya dan konsumen menggunakannya, tanpa menjualnya kembali kepada konsumen Swastha Distribusi adalah suatu proses menyalurkan suatu barang atau hasil produksi yang telah dibuat oleh perusahaan atau produsen kepada konsumen personal atau industri yang mendapatkan barang atau jasa dari perusahaan yang S. Nitisemito Distribusi adalah suatu lembaga yang menyalurkan barang dan jasa yang berasal dari produsen kepada konsumen dan pelaku distribusi tersebut dikenal dengan istilah Distribusi adalah sebuah kegiatan dengan tujuan untuk memindahkan suatu produk dari sumbernya kepada konsumen dengan waktu distribusi yang tepat beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau produsen kepada konsumen dengan estimasi waktu yang DistribusiIlustrasi Distribusi. Foto FreepikDalam perekonomian yang telah maju, produsen biasanya tidak langsung menjual hasil produksinya kepada konsumen akhir. Ada banyak jenis distribusi yang dapat digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa disesuaikan dengan kebijakan tiap-tiap dari buku Mengenal Kegiatan Distribusi karya Westriningsih, jenis-jenis distribusi dapat dibedakan sebagai berikutSistem distribusi jalan pendek atau langsungSistem distribusi langsung adalah sistem distribusi yang tidak menggunakan saluran distribusi atau dalam sistem ini tidak ada pedagang perantara. Pembeli datang langsung kepada perusahaan atau produsen untuk membeli barang atau jasa. Misalnya, pembeli membeli ikan langsung kepada nelayan untuk distribusi jalan panjang atau tidak langsungSistem distribusi tidak langsung adalah sistem yang menggunakan saluran dalam kegiatan distribusinya. Dalam sistem distribusi ini, ada pedagang perantara seperti agen atau penyaluran tidak langsung, harus terdapat lebih dari satu pedagang perantara. Misalnya, seorang pembeli membeli mobil melalui dealer. Ia tidak dapat langsung membeli dari pabrik Westriningsih dalam buku Mengenal Kegiatan Distribusi, panjang pendeknya sistem distribusi yang digunakan perusahaan tergantung pada penggunaan lembaga-lembaga perantara. Perusahaan harus tepat memilih lembaga perantara yang akan distribusi akan panjang jika terdapat berbagai perantara sebelum produk jatuh ke tangan konsumen. Sebaliknya, mata rantai sistem distribusi menjadi pendek apabila produsen secara langsung menghubungi konsumen akhir untuk menawarkan produk kegiatan distribusi. Foto FreepikMasih mengutip buku yang sama, sistem distribusi berdasarkan panjang dan pendeknya saluran distribusi dapat dijelaskan sebagai berikutZero level channel Dalam bentuk ini, antara produsen dan konsumen akhir tidak terdapat pedagang perantara. Barang dan jasa langsung dilakukan perusahaan kepada konsumen akhir. Contohnya penjual rujak yang langsung menjual rujak kepada level channel Hanya terdapat satu pedagang perantara dalam sistem distribusi ini. Pedagang perantara pada pasar barang konsumsi disebut retailer atau pengecer. Pada barang industri disebut agen atau Level Channel Terdapat dua pedagang perantara dalam sistem distribusi ini. Pedagang perantara dalam pasar barang konsumsi disebut wholesaler atau pedagang besar dan Level Channel Terdapat tiga perantara antara perusahaan dan konsumen dalam sistem distribusi ini. Dalam pasar barang konsumsi selain ada retailer dan wholesaler, terdapat agen. Agen berada di antara produsen dan pedagang besar. Agen membeli dari produsen dan menjual kembali kepada pedagang DistribusiIlustrasi Distribusi. Foto FreepikAda pun tujuan distribusi, seperti yang ditulis dalam buku IPS Terpadu Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah oleh Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, Kosim, yakni1. Menyalurkan produk dan jasa kepada konsumenTujuan utama dari kegiatan distribusi adalah menyalurkan produk dan jasa kepada konsumen. Tujuan ini menjadi sangat penting karena jika produk dan jasa tidak sampai kepada konsumen sesuai waktunya, nama suatu perusahaan itu bisa menjadi kurang kata lain, perusahaan harus menjaga kepuasan konsumen dengan memilih kegiatan distribusi yang baik. Bahkan, sebagian perusahaan ada yang berani mengeluarkan dana cukup besar agar barang dan jasa sampai kepada konsumen dengan Memberikan jaminan proses produksiPerusahaan sudah pasti akan memberikan jaminan proses reproduksi ketika mengadakan kegiatan distribusi. Ini bertujuan agar kegiatan distribusi dapat berjalan dengan baik, sehingga barang dan jasa yang diterima tidak membuat konsumen itu, perusahaan bukan hanya membuat suatu produk atau jasa yang kemudian didistribusikan kepada konsumen, melainkan juga ikut serta dalam memastikan kualitas proses produksi dengan Menjaga dan mengembangkan kualitas produksiTujuan kegiatan distribusi selanjutnya adalah untuk memberikan jaminan kepada konsumen bahwa kualitas produk akan dijaga dan dikembangkan dengan baik. Dengan tujuan ini, perusahaan dapat mempertahankan keinginan konsumen, sehingga konsumen tidak berpindah ke perusahaan yang Meningkatkan nilai jual suatu hasil produksiDistribusi bukan hanya bertujuan untuk menyalurkan barang dan jasa kepada konsumen, melainkan juga untuk meningkatkan nilai jual suatu hasil jual barang juga akan semakin meningkat, apabila jarak tempuh barang yang akan disalurkan sangat jauh. Dengan kata lain, semakin jauh jarak pengiriman, maka semakin mahal harga dari barang Menjaga kestabilan ekonomiKegiatan distribusi juga dapat memengaruhi perekonomian pada suatu negara. Apabila kegiatan distribusi dapat berjalan lancar, kestabilan ekonomi menjadi DistribusiIlustrasi Distribusi. Foto FreepikKegiatan distribusi dapat sukses apabila didukung oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang mendukung kesuksesan kegiatan ekonomi, menurut buku Panduan Lengkap Manajemen Distribusi karya Nanang Tegar, adalahBiaya Ini bisa dikatakan sebagai kunci dari kegiatan distribusi. Hal tersebut dikarenakan biaya dapat menentukan lamanya waktu distribusi dan kualitas dari distribusi itu Pembayaran Faktor ini biasanya akan disesuaikan dengan produk yang akan disalurkan. Kegiatan distribusi berupa produk dengan harga yang relatif murah biasanya akan dibayar secara tunai. Sedangkan produk yang cukup mahal lebih sering dibayar dengan Penjualan Besar kecilnya jumlah penjualan tentu akan memengaruhi kegiatan distribusi, sehingga faktor jumlah penjualan dapat menentukan harga dari kegiatan Barang Bagi perusahaan atau produsen sangat perlu untuk mengecek sifat barang. Dengan pengecekan ini, produsen akan mengetahui barang mana yang harus didistribusikan terlebih dahulu agar tidak mengalami Keuntungan Faktor ini sangat perlu diperhatikan oleh perusahaan atau produsen karena menyangkut keberlangsungan suatu perusahaan. Jangan sesekali melakukan kegiatan distribusi yang panjang, tetapi tidak Setiap perusahaan atau produsen tentu memiliki modal yang berbeda-beda, sehingga kegiatan distribusi yang dilakukan juga berbeda. Besar kecilnya modal perusahaan akan sangat menentukan distribusi yang lebih pendek atau pengertian distribusi?Apa saja cara distribusi?Apa tujuan kegiatan distribusi? Dibawahini yang bukan manfaat kerja prestatif adalah. a. Kerja lebih kreaktif dan fleksibel b. Produksi, konsumsi dan distribusi menjadi lancer c. Kinerja kerja menjadi biasa d. Kerja lebih efisien dan efektif e. Sikap tanggap terhadap perubahan usahanya 14. Yang bukan aspek kerja prestatif adalah. a. Kerja ihklas b. Kerja sepeuh jiwa Pengertian Distribusi – Kegiatan ekonomi akan selalu ada karena kegiatan ini dapat memenuhi kebutuhan setiap orang, bahkan bisa memenuhi kebutuhan pada suatu negara. Dengan kegiatan ekonomi dapat menambah pemasukan bagi produsen atau negara jika melakukan ekspor. Dalam kegiatan ekonomi terdapat tiga kegiatan, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi, setiap kegiatan itu sudah memiliki fungsinya masing-masing. Dari ketiga kegiatan itu, bisa dibilang bahwa distribusi memiliki peranan cukup penting karena dari kegiatan inilah hasil produksi bisa dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen serta dari kegiatan ini, produsen atau perusahaan bisa mendapatkan keuntungan. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa tanpa adanya kegiatan distribusi, maka hasil produksi bisa dikatakan tak akan ada artinya, bahkan bisa membuat kerugian terhadap perusahaan atau produsen. Siapa tahu saja Grameds ingin memiliki sebuah usaha, sehingga memerlukan sedikit pengetahuan tentang apa itu distribusi dan tujuan distribusi. Nah, untuk mendalami pengertian distribusi terutama dalam kegiatan ekonomi, Grameds, bisa membaca artikel ini. Pengertian DistribusiPengertian Distribusi Menurut Para Ahli1. Hall2. Soekartawi3. Basu Swastha4. Alex S. Nitisemito5. AssauriJenis-Jenis Distribusi1. Distribusi Secara Langsung2. Distribusi Secara Tidak Langsung3. Distribusi Secara Intensif4. Distribusi Secara Eksklusif5. Distribusi Secara SelektifTujuan Distribusi1. Menyalurkan Produk dan Jasa Kepada Konsumen2. Memberikan Jaminan Proses Produksi3. Menjaga dan Mengembangkan Kualitas Produksi 4. Meningkatkan Nilai Jual Suatu Hasil Produksi5. Menjaga Kestabilan EkonomiFaktor-Faktor Distribusi1. Biaya2. Sifat Pembayaran3. Jumlah Penjualan4. Sifat Barang5. Tingkat Keuntungan6. ModalKesimpulanRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI distribusi adalah penyaluran pembagian, pengiriman kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat. Dari pengertian distribusi menurut KBBI, maka kita jadi tahu bahwa penyaluran hasil produksi yang dilakukan oleh perusahaan demi menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu, dengan adanya distribusi, maka hasil produksi akan sampai pada konsumen yang letaknya cukup jauh. Misalnya, ada suatu produksi yang dilakukan di daerah Jakarta, ketika adanya kegiatan distribusi, konsumen yang berasal dari daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan di luar pulau Jawa dapat menggunakan hasil produksi itu. Apabila suatu hasil produksi tidak segera didistribusikan kepada konsumen, maka hasil produksi tersebut hanya tertimbun di tempat penyimpanan. Bahkan, bisa membuat harga suatu hasil produksi mengalami peningkatan. Jika sudah mengalami peningkatan, kemungkinan besar konsumen tidak tertarik untuk membelinya, sehingga produsen atau perusahaan bisa mengalami kerugian. Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing untuk melakukan kegiatan distribusi. Hal ini perlu dilakukan agar distribusi dapat dilakukan dengan maksimal atau dapat dilakukan dengan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, seperti jangkauan dan armada. Apabila perusahaan tidak mengenal jangkauan distribusi dan tidak mengetahui jenis barang yang didistribusikan, tidak menutup kemungkinan jika hasil produksi tidak sampai dengan tepat waktu. Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli Setelah membahas pengertian distribusi berdasarkan KBBI, kini kita akan membahas pengertian distribusi menurut para ahli. Berikut ini pengertian menurut para ahli. 1. Hall Hall mengatakan bahwa distribusi adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengirimkan suatu produk ke pelanggan setelah penjualan. 2. Soekartawi Menurut Soekartawi, distribusi adalah kegiatan atau proses membuat barang atau jasa yang di mana konsumen dapat menerimanya dan konsumen menggunakannya, tanpa menjualnya kembali kepada konsumen lain. 3. Basu Swastha Basu Swastha mengatakan bahwa distribusi adalah suatu proses menyalurkan suatu barang atau hasil produksi yang telah dibuat oleh perusahaan atau produsen kepada konsumen personal atau industri yang mendapatkan barang atau jasa dari perusahaan yang menyalurkan. 4. Alex S. Nitisemito Alex S. Nitisemito menyatakan bahwa distribusi adalah suatu lembaga yang menyalurkan barang dan jasa yang berasal dari produsen kepada konsumen dan pelaku distribusi tersebut dikenal dengan istilah distributor. 5. Assauri Menurut Assauri, distribusi adalah sebuah kegiatan dengan tujuan untuk memindahkan suatu produk dari sumbernya kepada konsumen dengan waktu distribusi yang tepat waktu. Dari beberapa ahli tersebut, maka distribusi dapat diartikan bahwa suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau produsen kepada konsumen dengan estimasi waktu yang tepat. Dengan kata lain, kegiatan distribusi memiliki peran untuk menghubungkan kepentingan produsen dan konsumen. Bagi beberapa perusahaan kegiatan distribusi dilakukan melalui pihak ketiga atau distributor. Oleh sebab itu, para distributor juga sangat berharap supaya kegiatan distribusi ini terus berjalan dengan lancar agar terus mendapatkan keuntungan. Jenis-Jenis Distribusi Sebelum membahas tentang tujuan dari distribusi, kita akan membahas jenis-jenis distribusi sebagai berikut 1. Distribusi Secara Langsung Jenis distribusi yang pertama ini adalah distribusi secara langsung. Dalam distribusi jenis ini dapat dikatakan bahwa suatu kegiatan menyalurkan atau mengirimkan barang dan jasa langsung dilakukan oleh produsen atau perusahaan. Dengan kata lain perusahaan tidak menggunakan pihak ketiga untuk mendistribusikan hasil produksinya kepada konsumen. Distribusi secara langsung harus memperhatikan kemampuan dari perusahaan itu sendiri, jangan sampai memaksakan kegiatan distribusi ini. Apabila tidak menyadari akan kemampuan yang dimilikinya, maka proses distribusi tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga hasil produksi tidak akan sampai dengan maksimal. Distribusi secara langsung ini juga bisa dilakukan oleh para produsen, seperti nelayan, petani, pedagang, dan lain-lain. Mereka selaku produsen akan menjual atau mendistribusikan hasil produksinya kepada konsumen. Biasanya konsumen yang membeli barang secara langsung akan menjual barang itu kepada konsumen lainnya. 2. Distribusi Secara Tidak Langsung Jenis distribusi yang kedua adalah distribusi secara tidak langsung. Distribusi secara tidak langsung adalah kegiatan distribusi yang dilakukan oleh pihak ketiga, sehingga perusahaan tidak berkaitan secara langsung. Jenis distribusi ini bisa dilakukan dengan cara perorangan atau menggunakan perusahaan distributor. Baik dengan perorangan atau perusahaan, sebaiknya dilihat terlebih dahulu jenis barang yang akan didistribusikan. Dengan pengecekan barang tersebut, hasil produksi dapat dipastikan agar tidak rusak. Selain itu, bagi perusahaan yang ingin melakukan kegiatan distribusi melalui pihak ketiga, sebaiknya dilihat dahulu kualitas dari pihak ketiga distributor, apakan pihak ketiga dapat diberikan kepercayaan atau tidak. Hal ini perlu dilakukan agar penyaluran barang sampai pada konsumen dalam keadaan bagus dan tepat waktu. Bukan hanya melihat jenis dan kepercayaan kepada pihak ketiga saja, perusahaan juga harus melihat kemampuan finansialnya, apakah cukup untuk mendistribusikan barang melalui pihak ketiga atau tidak. 3. Distribusi Secara Intensif Jenis distribusi yang ketiga adalah distribusi secara intensif. Distribusi secara intensif adalah distribusi yang dilakukan untuk menyalurkan barang atau hasil produksi kepada retail. Setelah perusahaan menyalurkan hasil produksi kepada retail, maka hasil produksi tersebut akan dijual kembali oleh retail tersebut. Namun, tidak semua hasil produksi atau barang dapat disalurkan menggunakan distribusi jenis intensif ini. Hal ini dikarenakan tidak semua perusahaan memiliki kebijakan menjual barangnya dengan sistem seperti ini. Biasanya barang dan jasa yang menggunakan distribusi jenis ini adalah barang dan jasa yang laris atau mudah dijual di pasaran. Apabila kamu memiliki usaha dan ingin mendistribusikannya dengan cara seperti ini, sebaiknya dipikirkan secara matang agar tidak mengalami kerugian. Hal ini penting dilakukan demi menjaga kelangsungan hidup suatu usaha yang telah dijalankan. 4. Distribusi Secara Eksklusif Jenis distribusi yang keempat adalah distribusi secara eksklusif. Distribusi secara eksklusif adalah distribusi yang dilakukan untuk menjual atau menyalurkan barang sebesar-besarnya. Pada umumnya, ketika melakukan distribusi jenis ini atas kesepakatan kedua belah pihak, yaitu antara produsen dengan pengecer. Distribusi ini bisa kita lihat pada distribusi handphone. Penjual produk akan menjalin kerja sama dan kesepakatakan dengan pengecer, sehingga kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan. Sementara itu distribusi jenis ini dapat dinamakan eksklusif karena biasanya barang-barang yang dijual atau disalurkan adalah barang-barang eksklusif. Distribusi ini sangat cocok untuk digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki barang eksklusif dan ingin memperkenalkannya kepada konsumen. Semakin sering didistribusikan, maka semakin banyak pula yang mengenal produk tersebut. 5. Distribusi Secara Selektif Jenis distribusi yang kelima adalah distribusi secara selektif. Distribusi secara selektif adalah kegiatan distribusi yang dijadikan sebagai solusi agar barang dapat disalurkan dengan baik. Pada umumnya, distribusi jenis ini sering digunakan oleh produsen-produsen yang mengirim barangnya hanya pada daerah-daerah tertentu saja. Hal ini dikarenakan barang akan laris pada daerah-daerah tersebut. Selain itu, barang-barang yang akan didistribusikan akan dilakukan seleksi terlebih dahulu agar distribusi dapat berjalan dengan maksimal, sehingga konsumen menjadi senang. Apabila konsumen senang, maka produk tersebut akan lari di pasaran. Biasanya, distribusi jenis ini sering dilakukan oleh para produsen pakaian yang cukup terkenal atau pakaian branded. Pakaian branded itu biasanya akan disalurkan pada daerah-daerah yang memiliki toko “eksklusif” saja. Tujuan Distribusi Distribusi yang dilakukan oleh produsen atau perusahaan biasanya sudah memiliki tujuannya masing-masing. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa tujuan distribusi secara umum. 1. Menyalurkan Produk dan Jasa Kepada Konsumen Seperti yang kita tahu bahwa tujuan utama dari kegiatan distribusi adalah menyalurkan produk dan jasa kepada konsumen. Tujuan ini menjadi sangat penting karena jika produk dan jasa tidak sampai kepada konsumen atau tidak tepat waktu, maka nama suatu perusahaan itu bisa menjadi kurang baik. Dengan kata lain, perusahaan harus menjaga kepuasan konsumen dengan memilih kegiatan distribusi yang baik. Bagi sebagian perusahaan ada yang melakukan kegiatan produksi melalui pihak ketiga, bahkan ada yang berani mengeluarkan dana yang cukup besar agar barang dan jasa sampai kepada konsumen dengan aman. 2. Memberikan Jaminan Proses Produksi Dengan kegiatan distribusi, maka perusahaan sudah bertujuan untuk memberikan jaminan kualitas barang dan pengiriman tepat waktu kepada konsumen. Dengan kata lain, perusahaan harus menjamin suatu proses produksi dapat berjalan dengan baik, sehingga barang dan jasa yang diterima tidak membuat konsumen kecewa. Dalam tujuan ini, perusahaan bukan hanya membuat suatu produk atau jasa yang kemudian didistribusikan kepada konsumen saja, tetapi juga harus ikut serta untuk memastikan kualitas proses produksi dengan baik. Pada umumnya, pada tujuan jaminan proses produksi ini, perusahaan akan menggunakan pihak ketiga yang berfungsi sebagai distributor. Biasanya pihak ketiga akan memberikan pelayanan berupa jasa penerbangan, truk, perkeretaapian, dan lain-lain. Hal ini dilakukan oleh perusahaan agar produk sampai dengan aman kepada konsumen. 3. Menjaga dan Mengembangkan Kualitas Produksi Tujuan kegiatan distribusi berikutnya adalah untuk memberikan jaminan kepada konsumen bahwa kualitas produk akan dijaga dan dikembangkan dengan baik. Dengan tujuan ini, perusahaan dapat mempertahankan keinginan konsumen, sehingga konsumen tidak berpindah ke produk dari perusahaan yang berbeda. Biasanya perusahaan atau produsen akan meminta feedback atau suatu penilaian terhadap kegiatan distribusi ini. Dengan penilaian itulah, suatu perusahaan atau produsen dapat mengembangkan barang dan jasanya. Bagi perusahaan menjaga dan mengembangkan suatu hasil produksi perlu dilakukan agar tetap mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. 4. Meningkatkan Nilai Jual Suatu Hasil Produksi Dalam melakukan distribusi bukan hanya bertujuan untuk menyalurkan barang dan jasa kepada konsumen saja, tetapi kegiatan ini juga memiliki tujuan lainnya yaitu meningkatkan nilai jual suatu hasil produksi. Nilai jual barang akan semakin meningkat, jika jarak tempuh barang yang akan disalurkan sangat jauh. Singkatnya, semakin jauh jarak pengiriman, maka semakin mahal harga dari barang tersebut. 5. Menjaga Kestabilan Ekonomi Kegiatan distribusi ini ternyata dapat memengaruhi kegiatan ekonomi pada suatu negara. Apabila kegiatan distribusi ini dapat berjalan sangat lancar, maka kestabilan ekonomi menjadi terjaga. Itulah salah satu tujuan dari kegiatan distribusi yang dapat memengaruhi perekonomian suatu negara. Biasanya, perusahaan akan memiliki armada untuk melakukan kegiatan distribusi sendiri karena untuk menghemat pengeluaran dan dapat menjamin kualitas hasil produksi. Selain itu, estimasi waktu juga dapat diperhitungkan dengan baik, sehingga konsumen tidak kecewa karena hasil produksi yang tiba tidak tepat waktu. Bagi perusahaan yang melakukan kegiatan distribusi menggunakan pihak ketiga harus memastikan apakah pihak ketiga itu dapat dipercaya atau tidak. Hal ini perlu dilakukan agar kegiatan distribusi dapat berjalan dengan baik, sehingga perekonomian suatu negara dapat berjalan dengan baik. Faktor-Faktor Distribusi Kesuksesan dari kegiatan distribusi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu 1. Biaya Faktor pertama yang dapat memengaruhi distribusi adalah biaya. Biaya bisa dikatakan sebagai faktor kunci dari kegiatan distribusi karena biaya dapat menentukan lamanya waktu distribusi dan kualitas dari distribusi itu sendiri. 2. Sifat Pembayaran Faktor lainnya yang dapat memengaruhi kegiatan distribusi adalah sifat pembayaran. Sifat pembayaran ini biasanya akan disesuaikan dengan produk yang akan disalurkan. Biasanya kegiatan distribusi berupa produk-produk dengan harga yang relatif murah akan dibayar secara tunai. Sedangkan produk-produk yang cukup mahal lebih sering dibayar dengan kredit. 3. Jumlah Penjualan Dalam kegiatan distribusi besar kecilnya jumlah penjualan akan memenagruhi kegiatan distribusi, sehingga faktor jumlah penjualan dapat menentukan harga dari kegiatan distribusi. Beberapa produk bisa didistribusikan dalam jumlah yang cukup besar walaupun konsumen dari barang tersebut tidak banyak. 4. Sifat Barang Sifat barang menjadi faktor yang dapat meningkatkan kualitas distribusi. Bagi perusahaan atau produsen sangat perlu untuk mengecek sifat barang, seperti apakah barang yang akan didistribusikan cepat rusak atau tidak. Dengan pengecekan ini, perusahaan akan mengetahui barang-barang mana saja yang harus didistribusikan terlebih dahulu agar tidak mengalami kerusakan atau pembusukan. 5. Tingkat Keuntungan Tingkat keuntungan menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan atau produsen karena hal ini menyangkut keberlangsungan suatu perusahaan. Apabila dalam melakukan kegiatan distribusi yang panjang mengalami kerugian, maka perusahaan jangan menggunakan distribusi seperti itu. 6. Modal Setiap perusahaan atau produsen pasti memiliki modal yang berbeda-beda, sehingga kegiatan distribusi yang dilakukan juga berbeda-beda. Besar kecilnya modal perusahaan akan menentukan distribusi yang lebih pendek atau distribusi yang lebih panjang. Selain itu, modal dapat menentukan sifat pembayaran, apakah harus dibayar dengan kredit atau dibayar dengan tunai. Kesimpulan Setiap perusahaan pasti memerlukan kegiatan distribusi karena kegiatan ini memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi. Apabila kegiatan distribusi tidak dilakukan dengan maksimal, maka hasil produksi yang diterima oleh konsumen menjadi kurang baik, sehingga konsumen kecewa. Kekecewaan konsumen dapat menurunkan rasa kepercayaan terhadap suatu perusahaan. Oleh sebab itu, kegiatan distribusi harus dilakukan dengan maksimal mulai dari pengemasan, hingga pengiriman hasil produksi. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sumber Dari berbagai macam sumber ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Distribusimerupakan suatu kegiatan penyaluran barang dan jasa yang dibuat dari produsen ke konsumen supaya tersebar luas. Kegiatan distribusi fungsi nya mendekatkan produsen dengan konsumen sehingga barang atau jasa dari seluruh indonesia atau luar indonesia bisa kita barang dan jasa tersebut. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan D.
- Distribusi termasuk salah satu kegiatan ekonomi dan memiliki peran yang juga penting. Kegiatan distribusi berhubungan dengan penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen agar kegiatan ekonomi berjalan lancar. Dalam buku Pengantar Ilmu Ekonomi Makro 2004 oleh Gilarso, pengertian distribusi adalah penyaluran hasil produksi dari produsen yang membuatnya, kepada konsumen yang memerlukannya. Tujuan distribusi merupakan untuk memastikan keberlangsungan kegiatan produksi dan memastikan produk diterima oleh konsumen dengan distribusi Fungsi distribusi pada kegiatan ekonomi adalah Fungsi distribusi sebagai informasi Fungsi distribusi sebagai pembiayaan Fungsi distribusi sebagai negoisasi Fungsi distribusi sebagai pemesanan Fungsi distribusi sebagai promosi Fungsi distribusi sebagai kepemilikan Baca juga Kegiatan Ekonomi dan Jenis Kegiatannya Sistem distribusi Sistem distribusi dilakukan untuk mendukung kegiatan produksi dan konsumsi. Tujuannya, agar barang-barang hasil produsen sampai ke konsumen dengan baik. Sistem distribusi terbagi menjadi dua, yaitu Distribusi langsung Distribusi langsung adalah kegiatan distribusi yang dilakukan langsung kepada konsumen oleh produsen, tanpa melalui perantara atau pihak ketiga. Misalnya nelayan yang menjual hasil tangkapannya langsung kepada konsumen atau penjual buah yang langsung menjual hasil kebunnya kepada konsumen. Distribusi tidak langsung Kebalikan dari distribusi langsung, distribusi tidak langsung ialah proses penyaluran hasil produksi melalui perantara atau pihak ketiga kepada konsumen. Contohnya pedagang yang membeli dan menjual kembali hasil produksi tanpa merubah bentuk dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Kemudian pedagang menjual hasil produksi ke konsumen melalui pasar. Baca juga Konsep Elastisitas dalam Kegiatan Ekonomi Faktor yang mempengaruhi distribusi Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, dalam distribusi hasil produksi yang disalurkan kepada konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor.